Gunung Anak Krakatau alami 46 kali kegempaan letusan 

Jumlah tersebut merupakan hasil pengamatan pada sejak pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1)./ Antara Foto

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selata, Provinsi Lampung, mengalami 46 kali kegempaan letusan sepanjang hari Minggu. Ini tercatat dalam pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Menurut Windi Cahya Untung, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Pusat Vulkanologi, pengamatan dilakukan pada Minggu (6/1) sejak pukul 00.00 hingga 24.00 WIB. 46 kali kegempaan letusan tersebut terjadi dengan amplitudo 15-30 mm, durasi 35-105 detik.

"Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan embusan sebanyak 37 kali, amplitudo 5-19 mm, durasi 30-120 detik, dan tremor menerus (Microtremor), terekam dengan amplitudo 1-12 mm (dominan 5 mm)," kata Windi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (7/1).

Menurutnya, kondisi cuaca saat pengamatan cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 25-32 derajat celsius, dengan kelembaban udara 66-83%.

Secara visual, Windi melanjutkan, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang, teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tebal dan tinggi 800-1.000 meter di atas puncak kawah. Suara dentuman juga tidak terdengar dalam pengamatan kemarin.