Sekjen ESDM: Hari Pahlawan momentum perjuangan hadapi ancaman pemanasan global

Perubahan iklim sebagai salah satu dampak pemanasan global menjadi ancaman nyata seluruh masyarakat dunia.

Sekjen Kementerian ESDM, Rida Mulyana, saat menyampaikan arahannya pada Apel Peringatan Hari Pahlawan Keluarga Besar Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (10/11). (Dok. Humas Kementerian ESDM)

Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November dijadikan sebagai momentum perjuangan menghadapi ancaman yang relevan dengan kondisi saat ini, salah satunya adalah perubahan iklim.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana menilai, perubahan iklim sebagai salah satu dampak pemanasan global saat ini menjadi ancaman nyata bagi seluruh masyarakat dunia.

"Hari ini pun kita berada dalam perjuangan besar menaklukkan ancaman dan tantangan nyata. Pemanasan global yang memicu beragam bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih, kiranya perlu kita persiapkan dengan sungguh-sungguh," kata Rida saat memimpin Apel Peringatan Hari Pahlawan Keluarga Besar Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (10/11).

Rida mengungkapkan, pemerintah memprioritaskan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya mengurangi dampak pemanasan global. Pengembangan EBT dilakukan dengan basis energi setempat sebagai sumbernya untuk mencukupi kebutuhan energi.

"Kita harus meneruskan pengembangan dan pemanfaatan EBT. Melakukan pengembangan sumber pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan," ujar dia.