Sejak Maret hingga Desember 2020, 462 tenaga medis wafat akibat Covid-19

Perlindungan terhadap tenaga medis semakin menurun. Jejaring IDI di daerah melaporkan ketersediaan APD dan masker bedah menipis.

Seorang tenaga kesehatan membungkukkan badan sebelum pemakaman petugas polisi yang meninggal akibat Covid-19 di New Delhi, India, Rabu (29/4/2020). Foto Antara/REUTERS/Danish Siddiqui

Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Hingga hari ini (29/12), sebanyak 228 dokter, 160 perawat, 60 bidan, dan 14 dokter gigi wafat akibat terpapar coronavirus.

Perlindungan terhadap tenaga medis semakin menurun. Misalnya, kata Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi, jejaring IDI di daerah melaporkan ketersediaan alat pelindung diri (APD) dan masker bedah menipis. 

"Masker bedah pun dibatasi. Artinya, ini perlu menjadi perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satgas Penanganan Covid-19," tutur Adib dalam diskusi virtual, Selasa (29/12).

Problematika kesehatan di Indonesia tergolong kompleks. Jadi, sumber daya yang terkonsentrasi ke penanganan Covid-19 bakal menggoyahkan pelayanan esensial kepada pasien-pasien non Covid-19, seperti penderita penyakit kronik dan katastropik.

Terhambatnya penanganan berujung mengatrol angka morbiditas (keterpaparan penyakit) dan mortalitas (kematian). Dia menegaskan, pandemi Covid-19 merupakan tantangan berat bagi tenaga medis, karena berhadapan dengan risiko terpapar, kekerasan, stigma, tekanan pekerjaan, hingga gangguan psikis.