Jatim klaim lonjakan Covid-19 karena gencar rapid test

Tambahan paling banyak adalah wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya.

Petugas memeriksa dokumen kependudukan warga yang akan masuk ke Surabaya di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/5). Foto Antara/Umarul Faruq/aww.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, mengklaim lonjakan pasien positif yang drastis beberapa hari terakhir, akibat gencar melakukan rapid test. Puncak sebaran diprediksi sampai Mei 2020 sehingga bulan berikutnya bisa melandai.

Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak mengatakan, hingga pukul 17.00 (18/5), kasus baru positif Covid-19 bertambah 131 orang. Tambahan paling banyak adalah wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya. Terutama Surabaya yang bertambah 52 orang, Sidoarjo 35 orang. Sementara Gresik hanya delapan orang.

Selanjutnya untuk Tulungagung bertambah 14 orang, Bojonegoro tujuh orang, Ponorogo dan Kabupaten Kediri bertambah empat orang. Selanjutnya Sampang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Malang, Kota Madiun, Lamongan, dan Jombang masing-masing bertambah satu orang.

"Dengan tambahan kasus baru 131 orang yang positif, maka total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.281 orang," kata Emil, di Grahadi, Senin (18/5) malam.

Emil menjelaskan, dari 2.281 kasus, sebanyak 1.673 orang masih dirawat, 375 orang yang sudah sembuh dan 224 orang yang meninggal dunia.