Jokowi minta PLN blak-blakan soal listrik padam

Padamnya listrik bisa merusak reputasi PLN dan merugikan masyarakat.

Presiden Jokowi memberikan pidato. /Foto: Setkab.go.id

Presiden Joko Widodo mendatangi kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta pascapemadaman listrik di setengah Pulau Jawa pada Minggu, (5/8). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi meminta PLN blak-blakan soal padamnya listrik dalam waktu lebih dari 6 jam tersebut.

“Kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja, sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Presiden Jokowi dalam sebuah konferensi pers di kantor PLN di Jakarta pada Senin (5/8).

Jokowi mempertanyakan manajemen PLN yang tidak mampu mengatasi persoalan ini dengan baik. Kinerja PLN yang tidak cepat dalam merespons kejadian padamnya listrik hingga terlalu lama dapat merusak reputasi perusahaan pelat merah tersebut. Selain itu, banyak masyarakat yang mengalami kerugian akibat padamnya listrik.

“Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan menyiapkan plan backup yang lain. Pertanyaan saya, kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan baik? Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN, namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," kata Jokowi. 

Misalnya, kata Jokowi, terkait pelayanan transportasi umum yang terganggu layanannya karena padamnya listrik. "Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.