Kata DMI soal jarak saf salat 1 meter saat new normal

DMI meminta para takmir masjid siapkan maklumat salat Jumat dua gelombang.

Umat Islam bersiap mengikuti shalat Jumat dengan menerapkan jaga jarak fisik di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (5/6)/ Foto Antara/Puspa Perwitasari.

Sekretaris Jenderal Pimpian Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mengatakan, pandangan saf salat di masjid harus rapat kemungkinan akan menjadi masalah. Hal ini perlu sosialisasi agar persoalan saf salat ini dapat dimaknai secara relatif di tengah pandemi Covid-19. 

“Ini ada ancaman penularan Covid dengan jarak minimal 1 meter, maka saf 1 meter sudah rapat kita sebut begitu. Jadi bukan harus tempel badan dan sebagainya seperti sebelumnya. Ini 'new normal' kita katakan begitu, kebiasaan baru yang tidak terjadi pada kebiasaan sebelumnya,” ucapnya dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/6).

DMI, kata dia, tetap ikut 'mengomandoi', sementara para takmir masjid memegang peranan kunci agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Ia pun meminta para takmir masjid menyiapkan maklumat terkait salat Jumat dua gelombang. Pasalnya, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan penerapan sosial distancing berdampak pada penurunan kapasitas jemaah.

“Kita sampaikan ke wilayah kemungkinan masjid mengeluarkan pamflet atau maklumat masjid ini karena ada Covid-19 dan darurat maka menyelenggarakan (salat Jumat) dua gelombang,” tutur Imam.