Kelompok Cipayung Plus diminta counter paham radikalisme

Oleh karenanya, BPIP mendorong agar Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi memberi izin kelompok Cipayung agar kembali ke dalam kampus

Sejumlah mahasiswa mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5)./AntaraFoto

Staf Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo menyarankan agar organisasi ekstra kampus alias kelompok Cipayung Plus yakni, HMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, IMM, KMHDI, Hikmahbudhi dan KAMMI diberi peran kembali melakukan kaderisasi di dalam kampus. 

Pengembalian peran itu sangat penting untuk men-counter paham radikalisme yang tumbuh dalam dunia kampus. "Radikalisme itu hanya bisa ditangkal dengan wacana, makanya saya berharap organisasi ekstra itu, baiknya kembali ke kampus untuk mencegah radikalisme," kata Benny kepada Alinea.id, Sabtu (1/6).

Oleh karenanya, Benny mendorong agar Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi memberi izin kelompok Cipayung agar kembali ke dalam kampus, agar mampu menjadi counter naratif menangkal radikalisme.

Agar tak terkesan terlalu bekerja di wilayah politik, Benny menganjurkan agar organisasi ekstra ini juga diberi peran porsi yang jelas, sehingga tidak lupa tugas utamanya. 

"Harus jelas keterlibatan mereka, agar kampus-kampus itu mempunyai peran penting dalam kemahasiswaan. Mereka dihidupkan dan difungsikan sebagai penangkal itu," katanya.