Kemenag: Usulan BPIH 2023 sudah memperhitungkan 30% penurunan paket layanan haji

Hilman menuturkan, harga paket layanan haji yang ditentukan Arab Saudi pada 2022 mengalami kenaikan signifikan akibat pandemi Covid-19.

Ilustrasi jemaah haji. Foto Kemenag

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengatakan, pemerintah mengajukan skema yang lebih berkeadilan dalam Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M.

Hilman membenarkan, Arab Saudi menurunkan paket layanan haji 1444 H sekitar 30% dari harga yang ditetapkan pada 2022. Menurut Hilman, penurunan paket haji tersebut juga sudah diperhitungkan dalam usulan BPIH 2023 yang disusun pemerintah.

"Yang dimaksud dengan paket itu adalah layanan dari 8-13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau yang biasa disebut juga dengan Armuzna atau Masyair," kata Hilman dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (22/1).

Diungkapkan Hilman, tahun ini pemerintah Arab Saudi menawarkan empat paket layanan Masyair untuk warga domestik. Empat paket tersebut antara lain mulai dari SAR 10,596 - SAR 11,841 (sekitar Rp43 juta - Rp48 juta); SAR 8,092 - SAR 8,458 (sekitar Rp33 juta - Rp34,5 juta); dan SAR 13,150 (sekitar Rp53,6 juta).

Kemudian, Arab Saudi menawarkan juga paket keempat, yakni mulai SAR 3,984 (sekitar Rp16 juta). Namun, di dalam paket ini tidak ada layanan di Mina atau hanya mencakup akomodasi dan konsumsi di Arafah dan Muzdalifah.