Kemenkes: 68% pasien Covid-19 meninggal karena belum vaksinasi lengkap

Hingga hari Minggu (13/2) kemarin, varian Omicron telah merenggut nyawa 1.090 pasien.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di sela-sela konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19 yang ditayangkan secara daring di Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis (10/2/2022). Foto tangkapan laayr Youtube Kementerian Kesehatan RI.

Korban meninggal karena keganasan Covid-19 varian Omicron terus berjatuhan. Hingga hari Minggu (13/2) kemarin, varian yang diketahui lebih cepat menyebar itu telah merenggut nyawa 1.090 pasien. Mereka ini meninggal sejak varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, 68% dari jumlah yang meninggal itu karena belum divaksinasi lengkap. Sebesar 76% usianya lebih dari 45 tahun, 49% masuk golongan lanjut usia, dan 48% memiliki komorbid. 

"Vaksinasi lengkap dua dosis menjadi salah satu upaya mencegah pasien untuk penderita gejala berat hingga risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19," kata Siti Nadia, dilansir laman Kemenkes, Senin (14/2).

Kemenkes, kata Nadia, mengimbau masyarakat, termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera melengkapi vaksinasi. Vaksinasi telah terbukti mampu melindungi dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar Covid-19. 

"Melihat data-data yang ada, tidak ada lagi alasan untuk tidak mau divaksinasi," ujar dia.