Kepala BMKG: Ada tren menuju El Nino moderat

Fenomena El Nino semakin menguat. Ini ditandai adanya Indian Ocean Dipole (IOD) menuju positif.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti bahwa fenomena El Nino kini semakin menguat. Ini ditandai adanya Indian Ocean Dipole (IOD) menuju positif. Hal ini dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (6/6), menyebutkan dua fenomena tersebut telah diperkirakan BMKG pada Maret 2023. Keduanya berpotensi mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi lebih kering.

Fenomena El Nino dipengaruhi oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik. IOD dipengaruhi suhu di Samudra Hindia. Keduanya, kata mantan Rektor UGM Yogyakarta itu, terjadi bersamaan pada musim kemarau tahun ini.

"Diprediksi pada semester dua ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau. Bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya," kata Dwikorita.

Merujuk fenomena kekeringan pada 2019, kata Dwikorita, saat itu disebabkan oleh fenomena IOD yang menguat ke arah positif. Namun, musim kemarau tahun ini terjadi dua fenomena El Nino dan IOD yang harus diantisipasi karena saling menguatkan.