Kepala BPIP: Yang saya maksud Pancasila itu agamais

"Pancasila itu agamais karena kelima sila Pancasila dapat ditemukan dengan mudah dalam kitab suci keenam agama."

Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dan istri, seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Foto Antara/Hafidz Mubarak A

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP, Prof Yudian Wahyudi, mengklarifikasi pernyataannya yang menjadi polemik karena dianggap membenturkan agama dengan dasar negara. Menurutnya, apa yang dia maksud tidak seperti yang dipahami kebanyakan masyarakat.

"Yang saya maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin. Pancasila itu agamais karena kelima sila Pancasila dapat ditemukan dengan mudah dalam kitab suci keenam agama yang diakui secara konstitusional oleh NKRI," kata Yudian dalam pernyataan resmi yang diunggah akun Twitter BPIP @BPIPRI, Jumat (14/2).

Namun, kata dia, Pancasila juga kerap dihadap-hadapkan dengan agama oleh orang-orang dengan pemahaman sempit dan ekstrem. Menurut Yudian, mereka merupakan golongan minoritas yang mengklaim diri sebagai kelompok mayoritas. 

"Dalam konteks inilah 'agama' dapat menjadi musuh terbesar karena mayoritas, bahkan setiap orang, beragama. Padahal Pancasila dan agama tidak bertentangan, bahkan saling mendukung," kata Yudian. 

Pernyataan Kepala BPIP terkait Agama dan Pancasila pic.twitter.com/XIRp1SP4gs