Keterlibatan swasta dan BUMN bisa kuatkan ketahanan pangan Indonesia

Peningkatan produksi pangan lokal dan substitusi komoditi pangan impor untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dinilai positif.

Ilustrasi sawah. Foto Unplash.

Peningkatan produksi pangan lokal dan substitusi komoditi pangan impor yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dinilai positif. Dipadu dengan langkah lain, cara itu berbuah ketahanan pangan yang tangguh selama pandemi Covid-19.

Mencapai dan mempertahankan prestasi ini tentu tidak mudah. "Dalam jangka pendek, saya lebih mendorong peran BUMN dan swasta yang punya HGU (Hak Guna Usaha) ditugasi (memproduksi pangan)," kata Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso ketika dihubungi, Minggu (14/8).

Alasannya, BUMN dan swasta yang punya HGU itu juga ada program replanting. Penanaman kembali ini bisa diselingi dengan tanaman pangan, seperti jagung, kedelai, dan sorgum.

Mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ini menekankan, dengan menggandeng pihak swasta dan BUMN pemerintah tidak lagi hanya mengandalkan petani dalam ketersediaan pangan. 

"Beri tugas BUMN dan swasta yang memiliki HGU lahan ratusan ribu, bahkan jutaan hektare (untuk memproduksi pangan),” kata Sutarto.