RI kirim kadet ke Australia, pengamat: Harus berkesinambungan

"Penting bagi para taruna kita untuk mengalami proses pembelajaran di akmil negara maju."

Ilustrasi taruna/taruni Akademi Militer (Akmil) Magelang yang akan melakukan latihan praja bakti. Dokumentasi Penhumas Akmil

Pengamat hubungan internasional Ian Montratama mendukung langkah Indonesia yang menjalin program pertukaran siswa militer dengan Australia. Pangkalnya, akan berdampak positif terhadap pembinaan personel.

"Cuma harus berkesinambungan," ucapnya saat dihubungi Jumat (10/9). "Dulu kita punya program yang sama ke akmil (akademi militer) Inggris, Sandhurst, tapi akhirnya mandeg."

"Saat Pak Prabowo (Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, red) masih aktif di militer, program pertukaran siswa militer juga telah dilakukan ke AS (Amerika Serikat) dan Jepang," imbuhnya.

Ian menerangkan, banyak pengetahuan yang didapatkan dari kadet Indonesia yang mengikuti program tersebut. Apalagi, akmil di negara maju selalu dikembangkan sesuai dinamika peran militernya dalam keamanan regional dan global.

"Penting bagi para taruna kita untuk mengalami proses pembelajaran di akmil negara maju," jelas akademisi Universitas Pertamina itu.