Komite Covid-19 diminta tambah alat PCR Jabar

Kapasitas pemeriksaan PCR di Jabar baru 20.000 sampel per pekan.

Petugas medis mengambil sampel lendir hidung dan tenggorokan seorang pedagang saat tes usap Covid-19 di Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (6/6/2020). Foto Antara/Nyoman Hendra Wibowo

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 diminta menambah alat polymerase chain reaction (PCR) guna menggenjot jumlah pengetesan di Jawa Barat (Jabar). Pangkalnya, upaya yang dilakukan kini belum ideal.

"Jabar tertinggi kedua dalam hal pengetesan setelah Jakarta. Namun karena penduduknya sangat banyak, kami meminta bantuan tambahan peralatan test seperti halnya PCR," kata Emil, nama panggilan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Dirinya menerangkan, terdapat 20 laboratorium pemeriksaan PCR di "Bumi Pasundan" dengan kapasitas 20.000 sampel per pekan. Dengan populasi sekitar 50 juta jiwa, idealnya bisa memeriksa 40.000 sampel setiap minggu.

Hingga 21 Agutus, sebanyak 1.121.602 orang se-Indonesia telah diperiksa. Sebanyak 149.408 di antaranya terpapar Covid-19. Artinya, tingkat kasus positif (positivity rate) 13,32%.

Sementara itu, Lapor Covid-19 mencatat, telah diambil 195.297 sampel Covid-19 di Jabar hingga 20 Agustus. Hasilnya, 8.988 orang terkonfirmasi positif.