Komnas KIPI rekomendasi Sulut tetap pakai AstraZeneca

Satgas Covid-19 Sulut sempat menyetop sementara pemakaian vaksin AstraZeneca menyusul munculnya efek samping kepada beberapa penerima.

Ilustrasi. Pixabay

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut) dilanjutkan. Pangkalnya, laporan efek samping terhadap warga yang telah disuntik tergolong ringan.

Berdasarkan hasil investigasi Komnas KIPI Sulut, empat orang yang diobservasi erat kaitannya dengan kecemasan. Dengan demikian, efek samping yang muncul tersebut tidak berkaitan dengan kandungan vaksin, melainkan pengaruh psikologi sosial penerimanya.

"Hampir semua sudah sembuh yang dilaporkan (terkena efek samping) itu," ucap Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, dalam telekonferensi, Selasa (30/3). "Pada waktu kami mengadakan audit kemarin, kami melaporkan ke Menkes dan Wamenkes sehingga kami merekomendasikan vaksin ini dapat diteruskan dalam program imunisasi nasional di Sulut."

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sulut sebelumnya menghentikan sementara program vaksinasi di wilayahnya. Alasannya, adanya laporan efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca, seperti gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri total, mual, dan muntah.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mendistribusikan vaksin Covid-19 AstraZeneca ke tujuh provinsi saja. DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Jawa Timur, dan Bali.