KRI Nanggala hilang kontak saat penggenangan peluncur torpedo

Puspen TNI jelaskan detik-detik KRI Nanggala-402 hilang kontak.

Tangkapan layar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad saat konferensi soal kapal selam Nanggala hilang kontak, Kamis (22/4).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menyebut, kontak terakhir dengan kapal selam KRI Nanggala-402 terputus saat latihan penggenangan peluncur torpedo.

Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4) saat melakukan penyelaman pada pukul 03.46 WIB. Kemudian, KRI Nanggala 402 melakukan penggenangan peluncuran torpedo pada 04.00 WIB.

“Penggenangan peluncur torpedo. Jadi, bukan rudal yah, peluncur torpedo nomor 8 yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo. Disitulah, komunikasi dengan Nanggala terputus,” ucapnya dalam konferensi pers di Ngurah Rai, Bali, disiarkan secara virtual, Kamis (22/4).

Ia juga mengklarifikasi bahwa beredarnya informasi yang menyebutkan KRI Nanggala-402 sudah ditemukan 21 jam lalu tidak bisa dijadikan dasar. Termasuk laporan yang menyebutkan bahwa telah terdeteksi pergerakan di bawah air oleh KRI Raden Eddy Martadinata (331).

"KRI Raden Eddy 331 melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 not, kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," kata Achmad Riad.