Letak geografis disebut pemicu pesatnya kasus Covid-19 Sumut

Terkonfirmasi 5.957 kasus positif Covid-19 di Sumut hingga 20 Agustus.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (kiri), saat rapat bersama Satgas Covid-19 dari kediamannya, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (20/8/2020). Dokumentasi Pemprov Sumut

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, mengklaim, pesatnya penularan coronavirus baru (Covid-19) di daerahnya terjadi karena letak geografisnya berbatasan dengan negara lain.

Untuk meminimalisasi risiko penularan, sambung dia, pemerintah provinsi (pemprov) melakukan berbagai upaya. Menggencarkan sosialisasi dan edukasi, misalnya.

"Kita juga telah melaksanakan dan masih berjalan untuk pendisiplinan masyarakat dalam hal protokol kesehatan," ujarnya saat rapat bersama Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, secara daring, Kamis (20/8).

Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin Siregar, menambahkan, penularan Covid-19 turut dipengaruhi belum meratanya sumber daya. Sehingga, pendatang dengan mudah masuk dari pelabuhan Asahan, Labuhan Batu, dan Tanjungbalai.

Dirinya pun mengusulkan pembentukan pemukiman atau kampung tangguh yang dilakukan masyarakat didampingi Kamtibmas dan Babinsa. "Kemudian, kita bekerja sama dalam hal ketahanan pangan agar tidak berdampak pada sosial dan ekonomi di masyarakat."