MA tunda promosi hakim PN Medan yang ditangkap KPK

Penundaan promosi untuk menghormati proses pemeriksaan yang dilakukan KPK.

Wakil Ketua PN Medan Wahyu Setyo Wibowo bergegas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/8)./Antara Foto

Mahkamah Agung akan menunda promosi dua hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam Operasi Tangkap Tangan, Selasa (28/8) lalu. KPK belum menetapkan ketiganya sebagai tersangka.

Tiga hakim tersebut adalah Wakil Ketua PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo, dan Ketua PN Medan Marsuddin Nainggolan. 

Marsuddin Nainggolan sebenarnya telah mendapat promosi untuk menjadi hakim tinggi di Denpasar Bali. Sementara Wahyu Prasetyo akan menjabat Ketua PN Serang, Banten. Keduanya telah dijadwalkan melakukan serah terima jabatan pada 5 September 2018 mendatang.

Marsuddin dan Wahyu masih diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK. Lembaga antirasuah mengaku masih belum mendapatkan bukti yang cukup kuat untuk meningkatkan status kedua orang tersebut sebagai tersangka.

Menurut Wakil Ketua Mahkamah Agung Non Yudisial Sunarto, penundaan promosi ini dilakukan MA untuk menghormati proses pemeriksaan yang sedang dilakukan oleh KPK. Pasalnya, MA sudah berkomitmen untuk terus sejalan dengan KPK dalam perjuangan penegakan hukum di Indonesia.