Mafia pemburu rente masih eksis karena dekat dengan pemerintahan

Kedekatan antara pengusaha SDA dengan pihak pemerintahan menjadi rantai yang perlu diputus.

Industri pertambangan. Pixabay

Aktivis lingkungan dari Greenpeace, Hindun Malaika, mengatakan mafia pemburu rente pada sektor sumber daya alam (SDA) hingga kini masih eksis karena mereka dekat dengan pemerintah. Mereka pun merasa nyaman berhubungan dengan penguasa. 

“Kedekatan antara pengusaha SDA dengan pihak pemerintahan menjadi rantai yang perlu diputus. Ada yang salah dengan orang-orang di sekitar itu. Kita tidak boleh berhenti dan pesimis, rantai itu harus dipecah. Ini kebanyakan politikus yang butuh good branding,” kata Hindun dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Rabu, (13/2).

Terkait hubungan antara pengusaha mafia pemburu renten dengan pemerintahan, kata Hindun, Indonesia tidak memiliki aturan berupa undang-undang yang secara spesifik mengatur tentang hubungan tersebut. Menurutnya, ada sebuah sistem yang sengaja dibentuk untuk tidak membuat aturan tersebut agar melenggangkan jalan mulus para mafia bisnis untuk menguasai sektor SDA.

Sementara itu, Koordinator Publish What You Pay (PWYP), Maryati Abdullah, mengatakan pencegahan terkait konflik kepentingan antara pengusaha di bidang sumber daya alam dan pemerintah perlu menjadi prioritas. Bahkan pembahasan hubungan keduanya ini diharap bisa mengemuka dalam debat kedua calon presiden yang akan dihelat pada Minggu, 17 Februari 2019.

“Kedua kandidat harus dapat mengelaborasi upaya pencegahan konflik kepentingan dalam pengusaha sektor SDA agar korupsi politik yang melanggengkan oligarki dan monopoli sektor SDA dapat dicegah seminimal mungkin,” ujar Maryati.