Nasional

Mengenal Covid-19 varian delta plus dan bahayanya

Varian delta plus kali pertama dilaporkan Inggris pada 11 Juni 2021.

Senin, 02 Agustus 2021 18:26

Varian baru Covid-19 kembali muncul. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mendeteksi varian delta plus di Indonesia, tepatnya Mamuju, Sulawesi Barat.

Varian delta plus atau yang dikenal juga dengan B.1.617.2.1 atau AY.1. merupakan turunan dari varian delta. Varian ini pertama kali dilaporkan dalam buletin Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PME), 11 Juni 2021. Sedikitnya 11 negara telah melaporkan 197 kasus kolektif yang disebabkan varian delta plus SARS-CoV-2 per 16 Juni.

Perbedaan delta plus dengan varian sebelumnya adalah tambahan mutasi, K417N pada protein lonjakan, yang juga ditemukan dalam varian beta (Afrika Selatan) dan gamma (Brasil). Protein ini memungkinkan virus menginfeksi sel-sel yang sehat, termasuk di dalam paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.

Mengutip MPNRC, terdapat beberapa gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi varian delta plus, seperti batuk kering, kelelahan, demam pada umumnya, sesak nafas, dan sakit perut.

Selain itu, ketika terinfeksi varian delta plus juga memungkinkan gejala lainnya, yaitu ruam kulit, perubahan warna jari kaki, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, diare, sakit
kepala, atau pilek.

Silvia Ng Reporter
Fatah Hidayat Sidiq Editor

Tag Terkait

Berita Terkait