Mengenang Sardjito, pembuat vaksin dan biskuit untuk pejuang

"Pak Sardjito membuat formula makanan, yang kemudian oleh tentara disebut sebagai ‘biskuit Sardjito’."

Patung dada Sardjito di RSUP Prof. Dr. Sardjito di Yogyakarta. /RSUP Prof. Dr. Sardjito/sardjito.co.id.

Pada 8 November 2019, Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional untuk enam tokoh. Nama Prof. Dr. Sardjito, perintis dan rektor pertama Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu di antara enam tokoh itu.

7 tahun diusulkan

Menurut salah seorang tim pengusul pahlawan nasional untuk Sardjito, Baha Uddin, prosesnya mendapatkan pengakuan negara berlangsung tujuh tahun. Pengajuan dilakukan pertama kali pada 2012.

Saat itu, Fakultas Kedokteran UGM yang bertindak sebagai tim pengusul. Menurut Baha, prosesnya pun tak ada halangan administrasi. Kementerian Sosial menerima usulan yang diajukan. Meski begitu, gelar pahlawan nasional urung diterima Sardjito.

"Kemudian tahun 2017 digagas lagi, tapi yang mengajukan UGM sebagai lembaga pengusulnya. Dengan berbagai perbaikan naskah akademik dan syarat-syarat lampiran, itu juga sama lolos di Kemensos, lolos di Dewan Gelar, tapi kemarin Pak Jokowi juga tidak memilih Pak Sardjito," tutur Baha saat dihubungi Alinea.id, Sabtu (9/11).