Menkopolhukam fokus bebaskan 5 WNI sandera Abu Sayyaf

Pemerintah Indonesia melakukan hubungan diplomatik lebih ketat.

Menko Polhukam Mahfud Md saat diwawancara wartawan soal penculikan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/1)/Foto Alinea.id/Adi Suprayitno

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md tengah fokus membahas pembebasan lima warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Mahfud mengaku bersama menteri terkait lainnya terus melakukan langkah-langkah upaya pembebasan lima nelayan yang disandera oleh kelompok Abu Sayyap. Sejauh ini pemerintah telah membebaskan 39 sandera yang diculik Abu Sayyaf. 

"Kita lakukan langkah-langkah pembebasan. Ada lagi yang terbaru 5 orang diculik oleh Abu Sayyaf," ujar Mahfud, di Surabaya, Rabu (29/1/2020).

Mantan Menkumham era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menjelaskan, Pemerintah Indonesia akan membicarakan hubungan diplomatik lagi dengan Negara Filipina untuk pembebasan sandera lima nelayan. 

Menurut mantan Ketua Mahkamah konstitusi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, agar tidak terjadi kembali penculikan dan penyanderaan WNI, khususnya nelayan, Pemerintah Indonesia melakukan hubungan diplomatik yang lebih ketat.