Sanksi bagi kaum Covidiot

Harus bikin jera, tapi tak boleh memberatkan.

Kaum Covidiot perlu disanksi tegas. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan.

Rumah Iyan di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat mendadak riuh, Kamis (26/3) malam. Di rumah itu, Iyan dan tiga orang sohibnya berkumpul untuk main gim online bareng-bareng. Senda gurau dan gelak tawa tak henti-hentinya terdengar hingga larut malam. 

Dianggap terlalu lama berkerumun, seorang warga berinisiatif menyambangi rumah tersebut. Menyinggung imbauan physical distancing yang dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19, warga itu meminta Iyan dan rekan-rekannya membubarkan diri. 

Meski berulang kali diperingatkan, Iyan dan rekan-rekannya tak juga bergeming. Olis, salah satu rekan Iyan, malah nyolot. "Corona mah enggak mempan buat anak muda. Orang tua tuh baru rawan kena," ujar Olis. 

Mendengar pernyataan Olis, warga tersebut kontan berang. "Ya, mungkin lu enggak mati kalau kena. Tapi, emak-bapak lu di rumah, emang enggak risiko kena? Mikir deh," balas dia. 

Tak mau urusan kian panjang, Iyan dan sobat-sobatnya akhirnya mengalah. Namun, alih-alih membubarkan diri, mereka malah pindah tongkrongan yang tak jauh dari rumah Iyan.