Mereka yang melawan stigma dan berusaha sembuh dari Covid-19

Pasien Covid-19 terkadang merasa tersudut karena stigma.

Ilustrasi usaha sembuh pasien Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz.

Pada 2 Maret 2020, pemerintah mengumumkan dua warga Indonesia tertular coronavirus jenis baru atau Covid-19. Salah satu dari dua orang tersebut adalah Sita Tyasutami.

Sita mengatakan, bersama ibu dan menyusul kakaknya, mereka kemudian menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit dan Infeksi (RSPI) Sulanti Saroso, Jakarta Utara.

Ia berkisah, gejala yang dialaminya adalah kesulitan menarik napas panjang. Saat menarik napas, Sita merasa, ada bunyi dari paru-parunya. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bunyi itu timbul karena kondisi di dalam paru-paru yang terkandung cairan. Kala itu, Sita pun merasa kondisi kesehatannya menurun.

Stigma

Perjuangan Sita untuk sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 itu bertambah sulit karena muncul stigma warga terhadap statusnya sebagai pasien. Di tengah masa isolasi di rumah sakit, Sita merasa tersinggung dengan warga yang merendahkan profesinya sebagai seorang penari, dihubung-hubungkan dengan penyakit yang tengah dideritanya.