MUI: Daftar penceramah cegah mubalig yang memaki

MUI ingin daftar mubalig lebih dulu direkomendasi MUI sebelum dirilis Kemenag.

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kanan) saat berkunjung ke Ponpes Al-Khairiyah untuk menghadiri acara silaturahmi dengan Ulama Banten serta Peringatan Harlah ke-93 Ponpes tersebut di Citangkil, Cilegon, Banten, Jumat (11/5). Acara digelar untuk memperkuat hubungan ulama dan umaro (pemerintah) dalam menghadapi serta menyelesaikan berbagai persoalan bangsa./Antara Foto

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang merilis daftar rekomendasi mubalig atau daftar penceramah Islam di Indonesia. Bagi MUI, apa yang dilakukan Kemenag sebagai langkah untuk menjaga kualitas. 

Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin mengakui memang perlu ada penertiban atas banyak munculnya para mubalig yang tidak berkualitas. Meski sadar daftar tersebut dapat berujung dilematis, namun MUI harus melakukannya untuk melayani kebutuhan umat.

Hal ini agar para mubalig yang muncul memiliki keilmuan yang mumpuni dan tidak asal-asalan. Hanya saja, ke depan MUI ingin sebelum daftar dirilis oleh Kemenag, terlebih dahulu daftar tersebut mendapat rekomendasi dari MUI.

"Ini memang perlu penertiban, sebab ada yang hanya bisa maki-maki dan menjadi mubalig," kata Ma'ruf Amin di kantor MUI, Selasa (22/5).

Meski begitu, pemerintah mengaku bahwa daftar mubalig yang dirilis Kemenag belum sempurna. Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kemenag membuat pola yang lebih baik soal daftar mubalig.