Nekat mudik bisa berujung tragis, Doni minta masyarakat bersabar

Doni Monardo sebut kelamatan rakyat merupakan hukum tertinggi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo, saat memberikan keterangan soal Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020) Foto Antara/Nova Wahyudi.

Memaksa mudik Lebaran Idulfitri untuk melepas kerinduan bersama keluarga di tengah pandemi Covid-19 dapat berujung tragis. “Mohon bersabar jangan pulang kampung dulu. Kerinduan terhadap keluarga bisa menimbulkan hal yang tragis,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, dalam keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (20/4).

Untuk itu, Kepala BNPB ini mengimbau masyarakat agar mematuhi aturan pemerintah terkait peniadaan mudik Lebaran. Pemerintah, jelas Doni, harus dapat menjamin keselamatan rakyat karena merupakan hukum tertinggi. “Untuk keselamatan bersama agar bangsa kita bisa terhindar dari Covid-19,” lanjutnya.

Ia mengaku memahami akan kerinduan masyarakat pulang kampung halaman. Namun, jelasnya, aktivitas mudik sangat berpotensi terjadinya penularan Covid-19 yang bisa berujung kematian, terutama bagi penderita komorbid.

“Kerinduan untuk bertemu sanak famili harus dicegah dulu. Karena kalau tidak peristiwa seperti tahun yang lalu terulang kembali,” terangnya.

Doni menyampaikan, upaya untuk memutus mata rantai Covid-19 tak cukup hanya mengandalkan pemerintah saja, namun juga diperlukan kesadaran dan kerelaan masyarakat. “Dibutuhkan kerelaan masyarakat untuk mengajak perantau agar tidak pulang ke kampung halaman,” kata Doni.