PAL Indonesia kerjakan dua kapal cepat rudal milik Kemenhan

Kontrak pembangunan KCR ke-5 dan 6 ini, dilakukan secara komplit, atau langsung dilengkapi dengan persenjataan canggih, salah satunya rudal.

Sekjen Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Agus Setiadji (keempat kiri) bersama Dirut PT PAL Indoensia Budiman Saleh (kedua kanan), menandatangani kontrak pengadaan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60M) oleh PT PAL Indonesia untuk Kementerian Pertahanan di Gedung PIP PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/2)./AntaraFoto

Kementerian pertahanan (Kemenhan) dan PT PAL Indonesia melakukan penandatangan kontrak kerja kapal cepat rudal (KCR) 60 meter yang ke-5 dan 6 untuk mendukung keberadaan alat utama sistem senjata (alutsista) negara.

Sekretaris Jenderal Kemenhan, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji di Surabaya, Senin, mengatakan kontrak pembangunan KCR ke-5 dan 6 ini, dilakukan secara komplit, atau langsung dilengkapi dengan persenjataan canggih, salah satunya rudal.

"Selama ini ada dikotomi bahwa kontrak kerja KCR dengan PAL Indonesia dilakukan secara bertahap, tidak komplit. Seperti pembuatan terdahulu, kemudian menyusul persenjataannya," kata Agus, ditemui di Kantor PT PAL Surabaya.

Namun, pada pembuatan ke 5 dan 6 dilakukan secara fungsi asasi, yakni berfungsi langsung sebagai kapal perang dengan peralatan persenjataan komplit dan keberadaan sistem Sensor, Weapon, and Command (Sewaco) yang menyertainya.

"Untuk nilai kontrak satu kapal sekitar Rp1,66 triliun, atau lebih murah dibandingkan dengan memesan kapal serupa di Eropa dan Korea Selatan. Namun demikian, tetap mempunyai kualitas bagus sesuai dengan kondisi iklim tropis Indonesia," katanya.