Pekik 'busuk' dan 'mati' dalam protes Sukmawati

Unjuk rasa alumni 212 hari ini adalah buntut kekecewaan, karena polisi belum mengagendakan pemeriksaan Sukmawati Soekarno Putri.

Unjuk rasa alumni 212 mendesak perkara Sukmawati Soekarno Putri segera diperiksa kepolisian. (Mumpuni/ Alinea)

Alumni persaudaraan 212 menggelar aksi demo di depan gedung Bareskrim KKP, Jakarta Pusat, Jumat (6/4). Ribuan massa yang hadir menuntut agar pihak kepolisian segera memanggil dan memeriksa Sukmawati.

“Kami mengingatkan kepada kepolisian kalau kasus ini bukan kasus yang sepele, bukan kasus yang kecil, bukan kasus yang sembarangan. Jadi perlu ada ketegasan dari pihak kepolisian,” tegas Slamet Maarif, Ketua Umum Alumni Persaudaraan 212.

Sekitar sepuluh orang perwakilan memasuki ruangan Bareskrim dan diterima oleh Kombes Joko Purwanto. Mereka meminta Sukmawati untuk dipanggil hari Senin untuk diperiksa. Bahkan mereka mendesak agar Sukmawati langsung ditangkap usai pemeriksaan tersebut.

“Tangkap, proses, penjarakan, pengadilankan Bu Sukmawati,” kata Slamet.

Dalam aksinya, mereka memanggil Sukmawati Soekarno Putri dengan sebutan "busuk" hingga "mati". Ini senada dengan unjuk rasa yang dilakukan pendemo dalam aksi dugaan penista agama yang dilakukan Ahok tempo dulu. Berbagai pelabelan hingga umpatan kasar juga menyasar Ahok saat itu.