Pelacak kontak: Penambal lubang dalam penanganan Covid-19

Pemprov DKI merekrut ribuan petugas pelacak kontak untuk menangani kasus Covid-19.

Ilustrasi petugas pelacak kontak. Alinea.id/Bagus Priyo.

Hernandia Fitri Amalia senang bukan kepalang setelah mengetahui, dirinya lolos seleksi sebagai petugas pelacak kontak (tracker) kasus Covid-19, yang diadakan Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Juli lalu, Hernandia baru lulus dari program DIII Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I. Tentu posisi itu akan memberikan pengalaman baru terkait studinya.

Namun, ia baru mengerti syarat lain yang harus dipenuhi sebelum bertugas ke lapangan menelusur kontak warga yang terjangkit Covid-19, usai mengikuti pemaparan dari petugas Satgas Penanganan Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (12/11).

Para petugas pelacak kontak yang baru direkrut akan dibagi dalam beberapa kelompok. Semua tugas pelacakan kontak dijalankan lewat koordinasi dengan petugas pemantauan (surveillance) puskemas kelurahan masing-masing.

“Kalau ada data lengkap warga positif, kami catat dan laporkan. Nanti dihimpun kembali di (puskesmas) kecamatan,” ucapnya saat berbincang dengan reporter Alinea.id di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (12/11).

Tak hanya Hernandia, Anita Puspitasari Dyah Nugroho pun merasa beruntung lolos seleksi sebagai salah seorang dari 10 manajer data untuk penanganan Covid-19, yang juga dibuka lowongannya oleh Pemprov DKI Jakarta. Nantinya, ia bertugas mencocokan data warga, yang sudah dikumpulkan petugas pelacak kontak di lapangan.