Pemerintah pastikan tak distribusikan vaksin Covid-19 bermasalah

Vaksin Covid-19 Sinovac yang akan kedaluwarsa telah digunakan sebelum masa berlakunya berakhir.

Presiden Jokowi (kemeja putih) menyaksikan simulasi vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor, Jabar, Rabu (18/11/2020). Dokumentasi Setneg

Pemerintah memastikan tidak mendistribusikan vaksin Covid-19 yang bermasalah, seperti kedaluwarsa, kepada masyarakat. Pangkalnya, vaksin yang disuntikan sudah melalui uji kelayakan dan keamanan.

"Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan, bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," kata Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, Senin (15/3).

Dirinya menerangkan, CoronaVac, vaksin produksi Sinovac Biotech, yang masa berlakunya akan berakhir 25 Maret telah digunakan untuk 1,45 juta tenaga kesehatan (nakes) dan 50.000 petugas pelayan publik. "Ini sudah habis kita gunakan."

Siti melanjutkan, vaksin yang akan kedaluwarsa itu berbentuk botol kecil (vial). Isinya satu dosis untuk sekali penyuntikan. 

"Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pemberi pelayan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisi 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," sambungnya.