Pengamat kritisi rencana pembangunan international transshipment hub di Kepri

Kondisi fisik Tanjung Pinggir yang akan dijadikan pelabuhan besar dianggap kurang ideal.

Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dokumentasi PT Pelindo II

Direktur The National Maritime Institute (NAMARIN), Siswanto Rusdi, menilai rencana pemerintah mengembangkan sebuah pelabuhan besar baru di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau sah-sah saja.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pelabuhan itu berlokasi di Tanjung Pinggir dan akan dikembangkan melebihi pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dengan demikian, Tanjung Pinggir akan disiapkan sebagai international transshipment hub.

"Sah-saja, hanya saja ada beberapa catatan yang bisa disampaikan terkait pengembangan pelabuhan Tanjung Pinggir yang bisa dia (Luhut) sampaikan," kata Siswanto kepada Alinea.id, Jumat (4/2).

Menurut Siswanto, menyamakan Tanjung Pinggir dengan Tanjung Priok sesungguhnya narasi yang kurang tepat. Alasannya, Tanjung Pinggir akan dikembangkan sebagai international transshipment hub, sementara Tanjung Priok untuk domestic transhipment hub.

"Jadi perbandingannya tidak apple to apple. Dalam khazanah manajemen pelabuhan Tanjung Priok merupakan gateway," ujarnya.