Penjelasan meninggalnya Banser usai amankan kantor Ansor

Anggota Banser meninggal karena terkena penyakit jantung.

Kantor GP Ansor. (Ayu Mumpuni/Alinea)

Gerakan Pemuda (GP) Ansor membantah kabar adanya anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang meninggal, saat massa Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT) menyambangi kantor mereka. Kabar itu tersebar setelah massa aksi BNPT selesai berorasi di depan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Anggota Banser NU Wilayah Jakarta Barat, M. Jamaluddin, membenarkan adanya anggota Banser yang meninggal sore tadi. Namun Jamaluddin membantah lelaki bernama Jatmiko, meninggal dalam aksi tersebut.

“Tidak benar (peserta aksi), almarhum tadi sempet di dalem dan begadang, dia wakasad. Meninggal sebelum ashar,” ujar Jamaluddin di kantor GP Ansor, Jakarta, Jumat (26/10).

Menurutnya, anggota Banser yang meninggal itu merupakan anggota Banser cabang Jakarta Pusat. Dia meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya.

Meski demikian, ia membenarkan adanya massa aksi yang melewati depan gedung GP Ansor, seusai berorasi di depan Kemenko Polhukam. Bahkan menurutnya, sempat ada gesekan antara massa aksi dengan Banser yang ada.