Komite KA cepat Jakarta-Bandung, penunjukan Luhut berpotensi timbulkan kecemburuan

Bisa jadi, anggota kabinet lain tidak berkenan atas kepercayaan yang berlebihan kepada Luhut.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri Konferensi Pers Virtual Mengenai Perkembangan PPKM pada Senin (30/9/2021)/ Tankapan layar YouTube Sekretariat Presiden

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manivest) Luhut Binsar Panjaitan untuk memimpin Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung memberi kesan Luhut memang orang yang paling dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jokowi terkesan merasa nyaman bila pekerjaan strategis diserahkan kepada Luhut. Sepertinya ada keyakinan bagi Jokowi, semua pekerjaan yang diberikan kepada Luhut akan dapat diselesaikan dengan baik," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Senin (11/10).

Penunjukan Luhut sebagai Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung, seiring diterbitkannya Perpres Nomor 93 Tahun 2021 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung yang diteken Jokowi beberapa waktu lalu. Dalam Perpres tersebut ditetapkan bahwa Luhut memimpin Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.

"Karena itu, di masyarakat Luhut kerap disebut menteri semua urusan. Pokoknya, semua yang diurus Luhut seolah-olah akan beres," sambung Jamiluddin.

Menurut dia, kepercayaan yang besar terhadap Luhut tentu dapat memberi kesan kurang baik terhadap kabinet Presiden Jokowi. Bisa jadi, anggota kabinet lain tidak berkenan atas kepercayaan yang berlebihan kepada Luhut. "Terutama anggota kabinet yang kemampuannya lebih baik daripada Luhut," ujarnya.