Puncak Covid-19 Jabodetabek diprediksi medio Mei 2020

Sedangkan di luar Jakarta dan "kota satelit" 2-3 pekan setelahnya.

Petugas medis memindahkan pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien Covid-19 di RS Lavalette, Malang, Jatim, Jumat (13/3/2020). Foto Antara/Ari Bowo Sucipto

Akademisi ilmu kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Joko Mulyanto, menilai, puncak kurva penyebaran coronavirus baru (Covid-19) di Jakarta dan "kota satelit" akan terjadi pada medio Mei 2020.

"(Di) luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), mungkin 2-3 minggu sesudahnya," ucapnya saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Sabtu (18/4).

Menurutnya, intervensi pemerintah kurang optimal dalam menekan penularan virus SARS-CoV-2. Sehingga, sukar diprediksi kapan turun. "Meskipun sudah dilakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di beberapa kota," jelas dia.

Sebaliknya, apabila kebijakan negara lebih ketat, penurunan dapat terjadi sekitar dua bulan pascaintervensi itu dilaksanakan. Ini merujuk pengalaman sejumlah negara.

"Besar kemungkinan jumlah kasus akan naik lagi, jika intervensi agresif tersebut dikendurkan dan akan terjadi gelombang kenaikan jumlah kasus berikutnya," imbuh Junior Researcher Health Service Research & Social Epidemiology University of Amsterdam itu.