Rencana sertifikasi nikah masih mendapatkan respons beragam

Jika terealisasikan akan membantu program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan generasi muda Indonesia lebih maju.

Petugas Kementerian Agama (Kemenag) menunjukan Kartu Nikah di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (12/11).Antara Foto.

Rencana Kementerian Agama (Kemanag) mengoptimalkan dan merevitalisasi kembali progam bimbingan perkawinan (Bimwin) dan sertifikasi nikah, mendapatkan respons beragam dari sejumlah pihak.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, program ini baik untuk menyejahterakan keluarga. Program ini diperlukan agar calon pengantin (Catin) tahu segala hal, termasuk kesuburan dalam memiliki keturunan. 

"Banyak pasangan usia subur yang sudah menikah tetapi tidak mengerti proses reproduksi. Padahal kalau ingin menghasilkan generasi unggul, harus menyentuh hulu proses reproduksi," kata Hasto di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Pusat, Jumat (22/11).

Hal ini juga dapat menjawab permasalahan agar para Catin mendapatkan pembekalan, sebelum memutuskan diri untuk menikah.

"Contoh mereka nikah di bawah usia 19 tahun. Mungkin mereka tidak tahu nikah di bawah usia 19 tahun untuk perempuan berpotensi kanker mulut rahim karena mulut rahim belum matang betul," urainya.