185 jenazah korban tsunami di Banten telah teridentifikasi

Saat ini sudah 172 jenazah teridentifikasi sudah diambil oleh pihak keluarga. Hanya tinggal 13 jenazah yang belum dibawa.

Petugas Basarnas mengangkat kantong berisi jenazah yang ditemukan di bawah puing material bekas terjangan gelombang tsunami di Kompleks Pergudangan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (17/12/2018). Satu jenazah korban gempa dan tsunami dievakuasi Basarnas bersama pihak kepolisian dan warga untuk selanjutnya langsung dimakamkan. ANTARA FOTO

Korban jiwa akibat tsunami yang terjadi di Selat Sunda terus bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun pada Senin  (24/12) sampai pukul 16.00 WIB, tim gabungan menemukan sebanyak 222 jenazah korban tsunami. Dari jumlah itu, sebanyak 185 jenazah berhasil terindentifikasi. Sedangkan sisanya 37 jenazah belum terindentifikasi.

Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, mengatakan  pihaknya akan terus berusaha menemukan jenazah korban tsunami dan memberikannya kepada pihak keluarga. 

"Kami akan terus mengidentifikasi jenazah sampai kepada keluarga," kata Sulistyo saat konferensi pers di Media Center Bidhumas Polda Banten, Senin  (24/12).

Sulistyo mengungkapkan, saat ini sudah 172 jenazah teridentifikasi yang sudah diambil oleh pihak keluarga. Hanya tinggal 13 jenazah yang belum dibawa. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Tim DVI Mabes Polri untuk terus mengidentifikasi korban. 

Menurutnya, ada sedikit kendala dalam proses mengidentifikasi para korban tsunami. Itu di antaranya banyak korban kondisinya tidak memiliki identitas pos mortem seperti ciri fisik, sidik jari yang rusak, serta tidak ditemukannya kartu identitas.