Siti Fadilah: Jangan pakai vaksin Covid-19 yang berkaitan dengan Bill Gates

Salah satu pertimbangannya, virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, terus bermutasi hingga kini.

Petugas membawa pasien diduga terjangkit Covid-19 di RS Suradadi, Kabupaten Tegal, Jateng, Rabu (11/3/2020). Foto Antara/Oky Lukmansyah

Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, meminta pemerintah tidak tergiur memanfaatkan vaksin coronavirus baru (Covid-19) yang dikembangkan dan berafiliasi dengan pendiri Microsoft Corporation, Bill Gates.

"Untuk menghadapi wabah corona di Indonesia, sebaiknya pemerintah tidak menggunakan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi yang berkaitan dengan Bill Gates," ujar Siti melalui keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Minggu (19/4).

Siti memiliki beberapa alasan. Pertama, belum diketahui sejak kapan bibit penyakit yang sudah dilemahkan itu dibuat. Padahal, prosesnya memerlukan waktu yang tak sebentar.

"Kalau Bill Gates sudah siap dengan vaksin corona sekarang, kapan dia punya seed (bibit) virusnya? Apa sebelum pandemic corona? Apalagi pada tahun 2015, dia telah mengumumkan akan ada pandemik besar di 2020," jelasnya.

Kedua, belum jelas dari negara mana saja galur (strain) bibit SARS-CoV-2 yang digunakan itu untuk membuat vaksin. Soalnya, beberapa ahli di dunia berpendapat, virus terus berubah sampai sekarang. "Bermutasi terus," jelasnya.