Siti Fadilah: Melawan WHO, sentil Gugus Tugas Covid-19

“Ini bencana kesehatan, bukan bencana alam, seperti tsunami atau gunung meletus. Yang paling mengerti adalah Menkes."

Ilustrasi Siti Fadilah Supari. Alinea.id/Haditama.

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) di Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) Siti Fadilah Supari mengisahkan, ketika dirinya memimpin penanganan wabah flu burung pada 2005, tak ada tarik menarik antara pemerintah pusat dan daerah. Waktu itu, katanya, ketika ada bencana nasional, pimpinan tetap ada di pusat.

“Waktu itu kompak banget. Saya yang mimpin. Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tut wuri handayani. Kalau beliau kurang paham atau punya pandangan lain, saya dipanggil untuk diskusi,” ujar Siti melalui pesan tertulis via kurir yang diterima Alinea.id, Sabtu (11/4). Saat ini Siti masih menjalani hukuman di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. 

Ia pun mencermati kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Menurut dia, peran Menkes tak terlihat di dalam Gugus Tugas Covid-19. Ia pun mempertanyakan peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sangat dominan.

“Ini bencana kesehatan, bukan bencana alam, seperti tsunami atau gunung meletus. Yang paling mengerti adalah Menkes, yang menguasai substansi ilmiah maupun politik kesehatan internasional,” katanya.

Siti mengatakan, dahulu lembaga yang khusus menangani flu burung adalah Komite Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI).