Pemerintah tak perlu ragu tinjau ulang investasi China demi Natuna

"China juga pasti membutuhkan Indonesia, jadi tidak perlu khawatir dengan implikasinya terhadap ekonomi Indonesia."

Sejumlah prajurit TNI saat mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020). Foto Antara/M Risyal Hidayat

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menyatakan pendekatan diplomatik yang dilakukan pemerintah terhadap klaim China atas perairan Natuna Utara, merupakan langkah awal yang tepat. Namun hal tersebut dinilai tidak cukup, mengingat klaim China atas perairan Natuna Utara bukan hanya sekali terjadi. 

"Perlu ada tindakan yang betul-betul tegas dari pemerintah kita, supaya menjadi pelajaran juga bagi kita," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/1).

Menurutnya, pemerintah juga harus meninjau ulang investasi dan kerja sama yang dilakukan China di Indonesia. Menurut Syarief, pemerintah tak perlu takut dengan dampak kebijakan ini, karena sudah menjadi risiko demi menjaga kedaulatan negara.

"Paling parah, mungkin saja pembatalan investasi. Toh China merupakan investor ketiga di Indonesia. China juga pasti membutuhkan Indonesia, sangat membutuhkan Indonesia. Jadi tidak perlu khawatir dengan implikasinya terhadap ekonomi Indonesia," ucap Syarief.

Syarief juga menilai, pemerintah dapat mempertimbangkan membawa persoalan ini ke Mahkamah Internasional. Opsi diplomasi global dinilai perlu dicoba pemerintah menyikapi persoalan di Natuna.