Terima penghargaan kelas dunia, Risma sempat minder

Tiga kota lain penerima penghargaan yang sama merupakan kota besar dunia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (ketiga kanan) menginspeksi mendadak (sidak) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/7). Antara Foto

Kota Surabaya kembali meraih penghargaan kelas dunia di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. Kali ini, Surabaya meraih penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize kategori Special Mention. Risma menghadiri penganugerahaan penghargaan ini di Marina Bay Sands Expo and Convention Center, Singapura, Senin (9/7).

Perempuan yang akrab disapa Risma itu mengaku sempat minder saat mengetahui hal ini. Sebab ketimbang tiga kota pemenang lainnya, Surabaya hanyalah sebuah kota "kecil". Adapun tiga kota lain yang meraih penghargaan Special Mention, adalah Hamburg (Jerman), Kazan (Rusia) dan Tokyo (Jepang). Sementara penghargaan utama Lee Kuan Yew diraih oleh Seoul (Korea Selatan).

"Saya sempat minder. Lha, tiga-tiganya itu termasuk kota-kota besar. Tapi kan yang menilai menang atau kalahnya bukan saya, tapi sudah ada jurinya. Bahkan, tadi naik panggung saya juga sempat minder," kata Risma dalam pernyataan tertulisnya, Senin (9/7).

Dia mengatakan, APBD Surabaya mungkin lebih kecil ketimbang tiga kota tersebut. Namun penghargaan ini menjadi bukti bahwa hal tersebut tak menjadi halangan bagi Risma untuk merubah Surabaya menjadi kota yang lebih nyaman dan bersih.

Saat menerima penghargaan tersebut, Risma memaparkan sejumlah program yang dilakukannya di Surabaya. Di antaranya merubah wajah kampung nelayan yang kumuh menjadi berwarna dan bersih. Program ekonomi yang dilakukan di kampung tersebut juga berhasil mengatasi persoalan ekonomi, sosial, dan anak di lokasi tersebut.