Polri dinilai serius benahi pengamanan olahraga, cegah tragedi Kanjuruhan terulang

Untuk mengantisipasi terulangnya tragedi Kanjuruhan, Kapolri merevisi Perpol 10/2022 bahkan berencana mengirim tim untuk studi banding.

Suporter memasuki lapangan usai laga Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, pada Sabtu (1/10/2022). Foto AP

Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) mendukung rencana Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengirimkan anggotanya melakukan studi banding pengamanan olahraga di luar negeri. Sebab, menunjukkan keseriusan "Korps Bhayangkara" meningkatkan profesionalitas.

"Sebagai salah satu stakeholder sepak bola, kami mengapresiasi niat Kapolri untuk berbenah, terutama dalam mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang," ucap Koordinator Nasional (Koornas) FAPSI, Amsori Bahruddin Sah, kepada Alinea.id, Selasa (7/2).

Amsori mengungkapkan, tragedi Kanjuruhan merupakan salah satu insiden memilukan di dunia sepak bola pada abad modern. Menurutnya, kasus tersebut mestinya menjadi pelajaran berharga bagi para pihak agar lebih bertanggung jawab.

"Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa, termasuk di dunia olahraga. Semua stakeholder harus profesional dan bertindak sesuai batasannya. Jangan ada lagi yang tindakan-tindakan provokatif dan arogansi sehingga insiden serupa tragedi Kanjuruhan terulang," tuturnya.

Menurut Amsori, Polri menunjukkan keseriusannya untuk berbenah dan mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan. Pangkalnya, sempat merevisi Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Olahraga.