Debat kedua soal pangan agar bukan sekedar janji

Capres dan cawapres bersama timnya hendaknya mampu menggali dan mengidentifikasi akar masalah pangan.

Capres dan cawapres nomor urut 01 dan nomor urut 02 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada debat perdana Januari lalu./ Ahmad Rifwanto/Alinea.id

Dalam hitungan hari, debat kedua calon presiden (capres) akan berlangsung. Salah satu tema debat yang akan diselenggarakan pada Minggu (17/2) adalah pangan. 

Tema pangan menjadi hal yang penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Kedua capres bisa dibilang sama unggulnya, apabila berdiskusi terkait pangan, sebab keduanya punya latar belakang mumpuni terkait pangan. 

Sebagai petahana, Joko Widodo (Jokowi) akan lebih mudah (mungkin) untuk menjawab pertanyaan soal tantangan, rencana kerja di sektor pangan dan target produksi pangan. Berdasarkan pengalaman kerja lima tahun, Jokowi tentu punya rancangan kerja sektor pertanian ke depan. 

Sementara penantangnya, Prabowo Subianto yang pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pun diprediksi tidak akan sulit untuk menguraikan persoalan pertanian dan mengemukakan gagasan pertanian.

Apabila ditelisik berdasarkan visi misi calon presiden dan calon wakil presiden pada sektor pangan, kedua pasangan calon masih berkutat pada rencana mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat. Pencapaian swasembada pangan menjadi jualan umum yang disampaikan kedua paslon.