Anggota DPR cecar Buwas soal proyek food estate

DPR pertanyakan kehadiran dan sumbangsih Perum Bulog dalam proyek food estate.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso/Foto Antara

Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip mempertanyakan kehadiran dan sumbangsih Perum Bulog dalam proyek food estate yang dicanangkan pemerintah di sejumlah daerah. Menurut Made, sejauh ini, food estate yang digadang-gadang menjadi lumbung ketahanan pangan nasional tersebut belum menghasilkan apa-apa.

"Kalau kita melihat pengalaman yang sudah berjalan selama ini tentang food estate dan juga pembukaan lahan-lahan baru, nyaris tidak seluruhnya sukses, tidak ada success story yang kita dengar," kata Made Urip dalam rapat dengan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, di DPR, Selasa (18/5).

Menurut Made, food estate di Kalimantan Tengah juga belum memberikan sumbangsih terhadap ketahanan pangan nasional. Diketahui, program food estate di Kalteng memanfaatkan lahan seluas 164,6 ribu hektare untuk intensifikasi dan ekstensifikasi. Penggarapan mulai tahun ini sampai 2022 dengan rincian 20 ribu hektare di Kabupaten Kapuas dan 10 ribu hektar di Kabupaten Pulang Pisau.

"Nah, melihat itu bagaimana kehadiran Perum Bulog di tengah-tengah food estate yang dicanangkan pemerintah itu. Misalnya tentang SDM (sumber daya manusia)-nya, infrastruktur berkaitan dengan gudang, pembinaan petani. Saya ingin mendengar informasi itu, bagaimana peran Bulog dalam menjaga ketahanan pangan kita," ujar Made Urip.

Selain mengkritisi kehadiran Bulog dalam proyek food estate, Made juga mempertanyakan kinerja Buwas sebagai Dirut Bulog. Made mengaku belum mendapat data-data terbaru terkait fungsi komersial dalam memberikan keuntungan bagi Bulog itu sendiri.