DPR siap pecah kebuntuan komunikasi mahasiswa-Mendikbud

Mendikbud harus bijak melihat situasi ini dengan merelaksasi UKT

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan paparan dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Foto Antara/Dhemas Reviyanto.

Linimasa media sosial ramai tagar #MendikbudDicariMahasiswa dan #NadiemManaMahasiswaMerana. Mahasiswa mengeluhkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak kunjung diturunkan atau ditunda. Banyak  fasilitas kampus tak didapat lantaran kuliah digelar secara daring di tengah pandemi Covid-19.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menilai viralnya tagar tersebut menjadi salah satu tanda kebuntuan komunikasi antara mahasiswa dan jajaran Kementerian dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Kami menilai ramainya tagar #MendikbudDicariMahasiswa sebagai bentuk kebuntuan komunikasi antara para mahasiswa dengan jajaran Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Jika diperlukan kami siap mencairkan kebuntuan komunikasi tersebut dengan mengundang Mendikbud maupun perwakilan Aliansi BEM untuk bicara bersama,” kata Huda lewat pesan tertulisnya, Rabu (3/6).

Dikatakan Huda, wajar adanya bila mahasiswa menuntut penurunan UKT. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 ini tidak sedikit orang tua mahasiswa (sebagai penanggung UKT) terkena dampak hingga mengalami penurunan atau bahkan kehilangan penghasilan.

Kata dia, Mendikbud Nadiem Makarim sejatinya harus bijak melihat situasi ini dengan menyesuaikan biaya UKT atau direlaksasi berdasarkan pertimbangan dampak pandemi.