IPW kritik Brimob gagal jaga markasnya sendiri

Kapolri diminta mengevaluasi Brimob sehingga tidak lagi terjadi kekacauan.

IPW kritik kepolisian gagal menanggulangi kerusuhan di tahanan Mako Brimob./Antara Foto

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta agar kepolisian menjelaskan secara terkait kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok kemarin (8/5).  Neta mendesak agar kepolisian menjelaskan, kenapa situasi mencekam di Mako Brimob semalam, belum juga terkendali hingga 11 jam dan membuat aktivitas masyarakat terganggu akibat jalanan diblokir.

Berdasarkan informasi yang diperoleh IPW, kekacauan yang terjadi di Rutan Mako Brimob sebenarnya sudah terjadi sejak pukul 15.00 WIB Selasa sore. Namun hingga kini, jalanan di sekitar Mako masih diblokir. 

Informasi yang diperoleh IPW, kekacauan terjadi pukul 15.00 dan tidak cepat dikendalikan. Akibatnya, pada pukul 21.00 napi teroris berhasil menjebol teralis tahanan. Para napi juga berhasil merampas senjata polisi dan menyandera empat anggota polisi yang satu di antaranya wanita berpangkat Iptu.  

Dalam kekacauan tersebut, sempat terjadi aksi tembak menembak antara polisi dengan napi yang menguasai rutan. Lalu, pukul 06.00 sejumlah ambulance tiba di rutan dan terlihat sejumlah orang dibawa dengan ambulance. Pukul 09.30 mobil DVI terlihat masuk ke rutan Brimob. 

IPW mengimbau agar pihak kepolisian menjelaskan peristiwa ini dengan transparan tentang apa yang terjadi. Berapa korban tewas dan luka dalam kekacauan itu dan tentang senjata api polisi yang berhasil dirampas napi teroris.