Erupsi Gunung Merapi: Jangkauan hujan abu hingga 33 km dari Gunung Merapi

Jauhnya jangkauan hujan abu Gunung Merapi itu, bukan disebabkan oleh besarnya erupsi Gunung Merapi.

Hingga pukul 15:30 WIB, titik terjauh jangkauan hujan abu berada di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Foto: twitter.com/HeruBaru2

Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG mengungkapkan, berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung 
Merapi, BPBD, serta relawan dan masyarakat di lereng Gunung Merapi, hujan abu secara dominan 
mengarah ke sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi.

"Hingga pukul 15:30 WIB, titik terjauh jangkauan hujan abu berada di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, sejauh 33 km dari puncak Gunung Merapi," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, dalam keterangannya, Sabtu (11/3).

Jauhnya jangkauan hujan abu Gunung Merapi itu, bukan disebabkan oleh besarnya erupsi Gunung Merapi. Tetapi karena lebih disebabkan kencangnya intensitas tiupan angin. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak terlalu khawatir dengan hujan abu yang terjadi akibat erupsi Gunung Merapi.

Seperti diketahui pada Sabtu, 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB mulai terjadi rentetan awan panas guguran (APG) yang disebabkan erupsi Gunung Merapi. APG terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik. Hingga pukul 16.00 WIB, aktivitas vulkanik masih fluktuatif, beberapa kali terjadi guguran yang terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi di Babadan.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.