Jokowi dianjurkan reshuffle Kabinet Indonesia Maju

Menteri bidang ekonomi jadi sasaran. Lantaran kinerjanya jeblok.

Presiden Jokowi memberikan pengarahan usai menyerahkan SK Perhutanan Sosial di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (21/2/2020). Foto Antara/Sigid Kurniawan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianjurkan merombak (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Khususnya di bidang ekonomi. Lantaran kinerjanya pada 100 hari pertama "jeblok".

"Ini menjadi awal Jokowi mendapatkan masukan dari publik. Untuk memperbaiki kinerja menterinya. Kalau tidak lebih baik, sebaiknya Pak Jokowi lakukan reshuffle," ucap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, di Jakarta, Minggu (23/2).

Dia berpendapat demikian, lantaran survei PPI dan Politika Research and Consulting (PRC) menyimpulkan, isu ekonomi menjadi kelemahan pemerintah. Meski diakui, 100 hari pertama takbisa menjadi parameter penilaian seutuhnya.

"Masyarakat mengatakan, kesulitan menjangkau bahan-bahan yang turun-naik. Kemudian, pertumbuhan ekonomi stuck 5%. Masyarakat juga mengatakan, dapat kerja susah," tuturnya.

Adi pun mengingatkan, Jokowi tak lagi memiliki beban politik pada era keduanya. Sehingga, mesti lebih tegas dalam mewujudkan janji kampanyenya.