Kader senior Demokrat dorong KLB

"Saudara Ferdinand, Rachland, dan Andi Arief, kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter, dan jati diri partai."

Anggota Komisi Pengawas Partai Demokrat Yusuf Ishak (kiri), Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok (kedua kiri), Koordinator Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat Max Sopacua (tengah), dalam jumpa pers, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6). Alinea.id/Achmad Al Fiqri.

Sejumlah kader senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mendorong pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Dorongan ini muncul karena adanya sejumlah kader yang dinilai telah menyimpang dari jati diri dan karakter partai. 

Koordinator GMPPD Max Sopacua menyebut, kader yang dimaksud di antaranya ialah Wasekjen Rachland Nashidik dan Andi Arief, serta Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean.

"Saudara Ferdinand, Rachland, dan Andi Arief, kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter, dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan," kata Max di Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Sikap menyimpang yang dilakukan sejumlah kader ini, dinilai menjadi salah satu penyebab hasil negatif Demokrat di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. 

Perolehan suara yang didapat Partai Demokrat anjlok ke angka 7,7% pada Pileg 2019. Padahal dalam pileg sebelumnya, perolehan suara Partai Demokrat mencapai 10,9%.