Kontroversi Perda Syariah rugikan Jokowi

Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang secara tegas menolak adanya Perda Syariah menimbulkan polemik.

Foto: Pixabay

Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang secara tegas menolak adanya Peraturan Daerah berbasis hukum agama alias Perda Syariah, menimbulkan polemik di masyarakat. Apalagi, suhu politik saat ini kian memanas. 

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Perempuan Nang Darol mengatakan, apa yang dilakukan oleh Grace Natalie perlu diapresiasi. Alasannya, dia berani mengkritisi Perda Syariah yang dianggapnya penuh dengan diskriminasi, terutama bagi kaum perempuan.

"Dalam Perda Syariah banyak sekali yang diskriminatif terhadap perempuan, Perda yang mengurus pribadi itu kadang banyak yang mengorbankan perempuan. Banyak perempuan yang tak bisa menyesuaikan, akhirnya ditangkap. Ini kan sangat diskriminatif," paparnya dalam dalam diskusi yang bertajuk "Melihat Perda Syariah dan Perda Injil dalam bingkai Pancasila" di Kuningan, Jakarta, Sabtu (24/21).

Perda Syariah dianggap mengakibatkan otoritas daerah terlalu ikut campur dalam hal pribadi. Jadi, dia menilai Perda Syariah harus dihilangkan. "Perda ini perlu kita kritisi, kalau bisa dihilangkan melalui Judicial Riview di Mahkamah Konstitusi, karena negara kadang terlalu ikut campur dalam hal private," paparnya.

Sementara di sisi lain, Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Rahadian, menilai apa yang telah dilakukan Grace Natalie sangat berbahaya karena dilakukan di tahun politik. Sebab, dapat memicu konflik kepentingan di tataran akar rumput.