Kronologi dugaan operasi intelijen pada Rizieq Shihab di Saudi

Tak adanya pemberitaan di media asing soal penangkapan Rizieq Shihab dianggap menjadi bukti adanya operasi intelijen.

Massa dari Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi mengawal sidang putusan gugatan praperadilan atas SP3 kasus Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/10)./Antara Foto

Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab yang juga kuasa hukum Front Pembela Islam, Munarman, membantah adanya penangkapan terhadap Habib Rizieq. Dia menyatakan, ada indikasi pemasangan bendera di kediaman Rizieq di Arab Saudi merupakan kesengajaan, sehingga ia menyimpulkan hal ini merupakan operasi intelijen.

"Gak ada penangkapan HRS," kata Munarman saat berbincang dengan reporter Alinea.id, Kamis (8/11).

Selain itu, diapun menceritakan kronologi bagaimana peristiwa itu terjadi. Menurutnya, hal ini berawal dari tantangan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli kepada Habib Rizieq, untuk memasang bendera Tauhid di Mekkah.

Sebelumnya, menurut Munarman telah ada pencurian CCTV di sekitar kediaman Rizieq. Kemudian ada orang yang menempelkan bendera tauhid di kediaman Rizieq tanpa sepengetahuannya.

Tujuan pemasangan bendera itu, menurut Munarman, hanya untuk mengambil foto yang kemudian dilepaskan lagi oleh pelaku.